Seminggu yang lalu saat fieldbreak, bersama rekan-rekan kantor yang tergabung dalam group “VICO Adventure” melakukan perjalanan ke Curug Leuwi Hejo, Curug Barong, Leuwi Cepet, dan Leuwi Lieuk.
Yang pergi akhirnya hanya 3 (tiga) orang saja karena yang lain ada yang sedang onduty dan ada 1 (satu) orang yang sudah confirm, paginya berhalangan.
Perjalanan diputuskan mulai dari pagi hari sekitar Jam 6an dari rumah supaya tidak ramai di lokasinya.
Kami putuskan untuk naik motor ke lokasi ini. Kami janjian ketemu di depan Jungle Land Sentul.
Setelah itu baru bersama-sama menuju lokasi.
Lokasi Leuwi Hejo ini tidak jauh setelah pintu masuk Curug Putri Kencana.
Saat sampai di lokasi memang masih sepi (maklum masih pagi dan weekday).
Masuk bayar 10rb perorang, untuk motor sktr 5rb/motor.
Selain itu kami juga pesan life vest/baju pelampung juga sesuai info dari teman yang pergi bbrp minggu sebelumnya sebaiknya kalau mau aman sewa baju pelampung saja. Harga sewanya Rp 20rb per buah.
Setelah itu kami parkir motor. Lokasi parkir motor cukup banyak ternyata. Dan ada parkir mobil juga.
Karena waktu itu masih sepi, kami kira parkiran kami sudah paling bawah. Ternyata pas siangnya pas kami balik masih banyak parkiran motor di daerah lebih bawah dari tempat parkiran motor kami.
Tetapi Pemandangan sekitar parkiran ini bagus juga. Perbukitan dan persawahan.
Awalnya janjian saya hanya berniat ke Leuwi Hejo saja karena nggak yakin bisa ke leuwi yang lain mengingat harus naik bukit, pasti saya nggak kuat seperti sebelumnya waktu mau ke curug love dari curug putri kencana. Tetapi pas sampai di sana, karena teman-teman membujuk akhirnya dicoba juga dengan catatan kalau saya tak kuat maka kita balik lagi.
Diskusi dengan bapak yang menjaga parkir di sana kalau mau ke Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk naik jalan menyusuri bukit. Nah ini untungnya parkir disini, kalau parkir di bawah mungkin kami langsung ke Leuwi Hejo.
Jadi Target pertama diputuskan bukan Leuwi Hejo karena ini lokasinya paling dekat, belakangan saja.
Setelah perjalanan mendaki lereng bukit selama bbrp puluh menit yang cukup berat (bagi saya 😉 ), akhirnya Alhamdulillah bisa sampai gerbang masuk Leuwi Cepet walaupun beberapa kali berhenti karena saya kecapekan (maklum badan sudah berat, jarang olahraga 😉 ).
Disini harus bayar uang masuk juga, kalau tak salah 5rb per orang.
Setelah bayar tiket masuk, lanjut turun ke bawah bbrp puluh meter lagi.
Akhirnya sampai di Leuwi Cepet, setelah diskusi dengan orang yang pengalaman di sana, disarankan kalau mau cepat ke Leuwi Lieuk sebaiknya berenang sedikit melewati Leuwi Cepet ini daripada harus jalan naik ke atas bukit.
Kedalaman leuwi ini sekitar 2 meter lebih, jadi sebaiknya harus bisa berenang dan atau pakai pelampung. Tas yang kami bawa harus dinaikkan ke atas biar tidak basah. Dan akhirnya diestafet di bantu sama seseorang disana.
setelah itu istirahat sambil photo-photo dulu di atas batu-batu besar.
lalu perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri sungai melewati bebatuan besar-besar.
Akhirnya sampai juga di Leuwi Lieuk. Nah disini puas-puasin berenang dan photo-photo.
Sayangnya agak mendung, jadi dasar leuwi kurang cerah.
Nah ada teman yang berani juga naik ke tebing, sehingga kami bisa di photo-photo dari atas. 🙂
Info dari kenalan pas di Lieuk, dia menyarankan sebaiknya ke Curug Barong dulu karena katanya lebih bagus dari Leuwi Hejo.
Akhirnya kami putuskan ke Curug Barong dulu. Yah siap-siap lagi menyusuri sungai dan berbatuan.
Sebelum sampai kembali di Leuwi Cepet kami melihat ada jalan lain, yaitu jalur naik bukit. Lalu kami coba melewati jalur ini.
Akhirnya setelah bbrp puluh kilometer sampai juga di Curug Barong. Area leuwinya tidak begitu besar tetapi bagus curugnya buat photo-photo.
Disini sudah lumayan agak ramai karena sudah agak siang.
Setelah puas photo2 disini, kami melanjutkan perjalanan ke Leuwi Hejo.
Wah ternyata sudah ramai sekali pengunjungnya, padahal Weekday. Maklumlah mungkin karena sedang liburan sekolah jadi banyak anak2 ABG ke sini. Ternyata masuk ke area ini harus bayar lagi 5rb per orang.
Setelah puas, kami balik dan mandi dulu. Setelah itu sholat dzuhur dan istirahat di warung di depan parkiran motor. Sambil ngobrol dengan bapak yang tadi pagi. Lumayan banyak cerita2nya.
Setelah itu kami menentukan pulang lewat jalur mana. Saya usul coba jalan cibadak – jalan tajur dimana exitnya di Citeureup. Akhirnya teman2 setuju dan ternyata pemandangan di perjalanan banyak yang bagus yaitu pemandangan perbukitan dan persawahan dari atas bukit sampai turun ke bawah.
Berikut peta lokasi di google maps. Peta pergi dan pulang.