sekedar sharing …
PHSS (PERTAMINA HULU SANGA SANGA, Anak Perusahaan Pertamina).
Awal mulanya HUFFCO (perusahaan Amerika, milik konsorsium yang dipimpin oleh Mr. Roy H., infonya dia di Amrik kumpulin dana dari orang-orang kaya disana untuk mendirikan perusahaan ini.
Setelah bbrp puluh tahun, karena ingin mengabdi (kalau tak salah jadi Dubes) maka sahamnya dijual dan dimiliki bbrp perusahaan. Yang akhirnya jadi dimiliki oleh dua perusahaan saja yaitu BP dan ENI masing2 50%-50%. Sempat terjadi perpanjangan kontrak dengan pemerintah.
Menjelang bbrp tahun berakhir masa kontrak perpanjangan, saham BP di beli SAKA (anak perusahaan PGN), dan akhirnya bbrp bulan terakhir saham ENI di beli HARUM (kalau tak salah).
Tanggal 8 Agustus 2018 VICO menjadi PHSS. Menyusul TOTAL INDONESIE yang sebelumnya menjadi PHM (PERTAMINA HULU MAHAKAM). Kemudian disusul PHKT (PERTAMINA HULU KALIMANTAN), sebelumnya adalah CHEVRON EAST KALIMANTAN (sebelumnya UNOCAL 76).
PHM, PHSS, dan PHKT dibawah PHI (PERTAMINA HULU INDONESIA).
Sejak 1 April 2021 kerena kebijakan reorganisasi Holding SubHolding, maka ketiganya menjadi di bawah Sub Holding Upstream (SHU), Regional 3 digabung dengan PERTAMINA EP yang ada di Kalimantan.
Regional 3 dibagi menjadi Zona 8, Zona 9, dan Zona 10.
PHSS Field ada di Zona 9 bersama Field SANGA_SANGA, SANGATA, TANJUNG, dll.
PHM di Zona 8 dan PHKT di Zona 10.
Demikian sekilas infonya …
Tambahan info tentang sejarah VICO:
https://id.wikipedia.org/wiki/VICO_Indonesia
VICO atau Virginia Indonesia Company, LLC adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi
Berdiri dengan nama awal HUFFCO Indonesia atau Huffington Company Indonesia yang didirikan oleh pengusaha minyak asal Texas, Roy Huffington dan pengusaha asal Virginia, General Arch Sproul.
Dengan menggandeng perusahaan Ultramar Indonesia Limited, Union Texas East Kalimantan Limited dan Universe Tankships, Inc., pada bulan Februari 1972 HUFFCO menemukan daerah Badak, sebagai salah satu cadangan minyak dan gas terbesar di Kalimantan-Timur.
Pertamina, dengan dukungan dari HUFFCO, menandatangani 20-tahun kontrak penjualan LNG pada bulan Desember 1973 dengan lima perusahaan energi Jepang dan sebuah perusahaan baja Jepang dan mendirikan perusahaan kilang gas di Bontang.
Pengiriman LNG pertama yang diproduksi dari Badak dikirimkan ke Jepang pada bulan Agustus, 1977 hanya 5,5 tahun setelah penemuan gas dan merupakan rekor dunia saat itu.
VICO memperoleh kontrak untuk memproduksi Blok Sanga-Sanga PSC dan sejumlah blok lainnya secara Joint Ventures yang terdiri dari BP East Kalimantan Ltd.; Lasmo Sanga Sanga Ltd; BP Migas dan beberapa perusahaan migas lainnya. VICO mengoperasikan 7 lapangan produksi minyak dan gas bumi di daratan (onshore) Kalimantan Timur, Indonesia, dekat dengan Delta Mahakam. Lapangan-lapangan itu adalah Badak, Nilam, Pamaguan, Semberah, Mutiara, Beras, and Lempake. Produksi minyak dan gas bumi yang dihasilkan lapangan-lapangan tersebut diproses di empat stasiun produksi. Stasiun produksi pertama yang dibangun adalah Badak (1972), diikuti Nilam (1982), Mutiara (1990) dan Semberah (1991).
Gas yang dihasilkan dari stasiun produksi disalurkan ke PT Badak NGL, sebuah pabrik penghasil LNG (Liquid Natural Gas) dan LPG (Liquid Petroleum Gas) di Bontang, dan pabrik pupuk serta pabrik metanol di Kawasan Industri Kalimantan Timur, melalui jaringan pipa. LNG tersebut kemudian dijual ke konsumen di Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Sedangkan minyak dan kondensat (liquid/cairan) yang dihasilkannya disalurkan melalui pipa ke terminal yang dioperasikan Chevron Indonesia di Tanjung Santan untuk dikapalkan ke pembeli.
Pada dekade terakhir ini, oil dan gas industri diwarnai dengan merger dan pegambil-alihan kepemilikan VICO. Perusahaan joint-venture yang tergabung dalam Sanga-Sanga PSC adalah: BP p.l.c melalui “BP East Kalimantan Ltd.”; Eni SpA melalui “LASMO Sanga-Sanga Limited”; CPC melalui Opicoil Houston, Inc.; dan Universe Gas and Oil Company Inc.
Jumlah pegawai VICO (2004) sekitar 1000 pegawai permanen dan 3500 pegawai kontrak.
Produksi VICO (data tahun 2004) sekitar 870 MMSCFD gas dan 30.000 barrel cairan (minyak dan kondensat) per hari.
Produksi VICO (data tahun 2007) sekitar 465 MMSCFD gas per hari.
Pada tanggal 7 Januari 2008, VICO berhasil membukukan rekor 25 juta jam kerja tanpa kecelakaan.
Bacaan lain:
https://kaltimkece.id/warta/ekonomi/blok-sangasanga-kepergian-vico-dan-keuntungan-kaltim